Sumpah, saya bukan Guy, apalagi Gay!
Tengah bulan lalu aku sempat mudik ke rumah kakekku di Prabumulih. Aku lahir di kota yang pernah menjadi setting novel Ayu Utami dan lumayan kaya akan minyak ini. Sampai umur 4 tahun aku tinggal disini sebelum akhirnya keluargaku pindah ke Martapura dan sekarang menetap di Baturaja.
Kembali ke tempat dimana aku dilahirkan, aku jadi banyak ngobrol soal saat mamaku hamil aku, soal masa kecilku dan soal asal-usul namaku'. Beberapa cerita sudah pernah diceritakan mamaku misalnya saat mama hamil aku. Menurut mamaku tiap kali beliau hamil selalu ada satu mimpi seperti pertanda tentang bayi yang dikandungnya. Misalnya saat beliau hamil kakakku, beliau mimpi diberi bunga putih cantik oleh orang, dan ternyata bayi yang lahir kemudian adalah perempuan. Saat hamil adikku mamaku mimpi diberi ayam jago, dan waktu bayi itu lahir ternyata laki-laki.
Awalnya aku sempat heran kenapa urutan cerita mamaku begitu, kakakku lalu adikku, apakah artinya mama tidak bermimpi ketika hamil aku? ternyata beliau menyimpan cerita tentang aku belakangan, karena agak lain mimpinya. Waktu hamil aku mamaku mimpi ada anak kecil laki-laki dan perempuan di dekat mamaku dan mereka berkelahi hebat, saling tinju dan saling pukul sampai akhirnya mamaku yang memisahkan. Mamaku menarik tangan anak perempuan supaya jauh dari anak laki-laki. Jadi menurut mamaku dari saat aku dalam kandungan mamaku sudah tau anaknya yang akan lahir perempuan tapi jelas bukan akan jadi anak yang ayu, lemah lembut, kemayu dan feminin:)'.
Kemudian beliau bercerita juga tentang namaku. Seperti yang bisa dilihat di profilku nama lengkapku Oktaria Ineztianty. Oktaria diambil dari bulan kelahiranku Oktober ( yes, bulan ini aku ulang tahun:)). Ineztianty dari nama anak murid favorite mamaku dulu, Inez.
Di rumah dan di SD aku dipanggil Tanty, waktu pindah ke Bandung mayoritas memanggil aku Okta, hanya beberapa yang memanggil Inez. Sebenarnya aku suka semua panggilan itu, tapi belakangan aku lebih suka memperkenalkan diri sebagai inez, karena beberapa alasan, salah satunya adalah hampir tiap kali angkat telp jawaban yang aku terima :'maaf pak ini dari siapa?' atau' tunggu sebentar ya pak' :). Bisa dibayangkan kalau aku menyebut diri "okta", makin yakin saja orang diseberang telp kalau aku memang harus dipanggil 'pak' :). Lah wong disebutkan dari Inez saja masih ada yang tetap ngotot bilang :'tunggu sebentar ya pak' :)
Alasan lain adalah pengalaman menggunakan nama "okta" sebagai alamat email. Aku punya satu alamat email : Okta@.....com. Sangat simple memang, karena tidak ada tambahan underline, dash, angka atau apapun.
Satu hari aku dapat email dari salah satu milist di alamat emailku itu, dan entah bagaimana ceritanya aku sudah masuk sebagai anggota millist tersebut, padahal aku tidak merasa pernah subscribe ke sana. Dan lucunya adalah millist itu adalah millist GAY !! :). orang yang memasukkan aku ke dalam millist itu pasti mengira kalau pemilik alamat email adalah laki-laki dan mungkin saja di laki-laki ini gay:)'.
Lumayan kaget dan "geli" waktu tau aku ternyata tergabung dalam millist gay. Sebenarnya gampang saja kalau tidak berkenan tinggal unsubscribe, tapi tiba-tiba aku tergelitik untuk tetap joint sebagai anggota passif untuk tau seperti apa sih dunia gay. Tidak bisa dipungkiri gay ada dan dekat dengan kita tapi kita sendiri tidak pernah benar-benar tau seperti apa sih mereka?'. Jadi begitulah hingga hari ini kira-kita sudah 4 tahun aku masih tergabung dalam millist gay tersebut'
Di posting berikutnya mungkin aku akan sharing beberapa hal yang aku tau tentang dunia gay, misalnya seperti apa sih mereka mencari partner, seperti apa sih yang disukai gay, bagaimana sih kalau mereka naksir 'stright man' , bagaimana sih perasaan mereka tentang keadaan mereka sebagai guy? dll...dll..
1 Comments:
pingin kenal kamu
aku di baturaja
alamat mail anak_palembang20002000@yahoo.com
Post a Comment
<< Home