Himpunan Semesta

Satu pengajar di tempatku kursus kemarin membagi ilmu tentang perencanaan kerja PR. Satu hal yang dia sampaikan adalah tentang Well Plan. Menurutnya seorang PR harus mempu membuat Well Plan, bukan perfect plan karena tidak ada di dunia ini yang sempurna, sempurna hanya milik Tuhan. Dia juga menceritakan bahwa dia tidak pernah memberi nilai perfect ke muridnya, karena ya itu tadi perfect hanya milik Tuhan.

Saat mendengar ini, secara tidak terencana otakku mulai bereaksi'.
Hanya Tuhan yang sempurna, aku setuju 1000% untuk itu, no doubt. Tapi satu hal yang juga tidak terbantahkan adalah Tuhan dan Manusia itu berbeda, tidak setingkat, tidak dapat disamakan. Artinya menurutku ketika kita bicara manusia ya lawannya harus manusia lagi. Jadi untukku tidak melanggar apa-apa jika memberikan nilai perfect untuk manusia, karena standard yang dipakai juga tentulah standard manusia.

Masih ingat tentang Himpunan Semesta ketikaa dulu belajar Matematika?? Menurutku ketika bicara tentang himpunan manusia, jangan memasukkan Tuhan dalam himpunan semestanya, karena berarti menyetarakan Manusia dan Tuhan. Menurutku yang seharusnya itu adalah selalu MENYERTAKAN Tuhan dalam hal apapun yang kita kerjakan di dunia, tapi tidak MENYETARAKAN. Sehingga untukku aneh ketika mendengar ada orang yang mengatakan :'maafkan lah dia, Tuhan aja memaafkan umatnya, masa' sih kamu tidak mau memaafkan?'.

Manusia harus punya sifat pemaaf , aku setuju dengan itu. Tapi Tuhan itu Maha Pemaaf, manusia jelas tidak dalam kadar Maha, karena justru ketika dia tidak bisa maafkan orang justru itu menunjukkan bahwa dia manusia yang diciptakan Tuhan, yang tidak setara dengan Tuhan , dan tidak punya sifat Maha seperti Tuhan.