BANDUNG
For someone who i really wish could come in the nearest future
Minggu lalu aku terima satu email yang sebagian isinya begini :
Nama aku Ivan, asal kamu tahu ( maaf kalau terdengar gila )- aku tiap hari datang ke ritual-pagi mu..dan baca isinya berulang ulang....aku senang akhirnya blog itu ada tulisan baru juga....
aku suka juga gambar keponakan kamu...., dia cantik...dan bahasa inggris kamu baik kok..
Mungkin kamu bisa tulis tentang Bandung untuk aku...3 minggu lalu aku ke Bandung, lewat banyak taman...aku lupa namanya...di depan gedung lucu besar...lewat alun-alun , lewat beberapa taman bunga yang cantik, jalan kecil ada resto jepangnya...hmm..namanya apa ya..nama daun...momiji? ramai sekali waktu itu...ada Konfrensi Asia Afrika ? dan sedang ada pembangunan jalan...
oh ya..malam-malam cantik sekali disana....
Saat ini Ivan di Thailand. Rupanya dia sempat ke Bandung (sendirian) tapi hanya satu hari.
Kalau menyebut nama Bandung, mungkin yang pertama aku harus berterima kasih ke kakakku yang waktu itu tidak memilih untuk sekolah di Palembang, Yogyakarta, atau Jakarta, tapi di Bandung. Kami tidak mungkin sekolah di kota berlainan karena biayanya akan tinggi sekali. Jadi ketika kakakku memilih Bandung artinya kami semua adik-adiknya akan sekolah di Bandung.
Aku suka banyak hal tentang Bandung.
Untukku ukuran kota Bandung itu pas. Tidak kecil, juga tidak terlalu besar seperti Jakarta. Jadi kemana-mana masih gampang dan tetap nyaman ber-angkot-ria kemanapun. Apalagi selama 10 tahun lebih aku disana aku selalu tinggal lumayan dekat dengan terimal Cicaheum, jadi banyak angkot segala jurusan lewat di jalan besar dekat rumahku.
Kata orang Bandung sekarang sudah banyak sekali berubah dibandingkan jaman dulu, udaranya sudah tidak dingin lagi. Bisa jadi benar, tapi menurutku yang tidak bisa 'bohong' kalau Bandung itu dingin adalah airnya. Coba saja tinggal seminggu saja di Bandung, lalu ke Jakarta, pasti terasa sekali saat mandi airnya rasanya lewat saja, tidak terasa apa-apa di badan. Dan sebaliknya seminggu saja tinggal di Jakarta, lalu ke Bandung, pasti terasa sekali perbedaan airnya. Apalagi kalau di daerah 'atas' seperti daerah Sarijadi.
Sebenarnya aku tau tempat-tempat di Bandung yang standard saja, maksudnya yang semua orang tau, ya aku tau. Jadi tidak semua tempat yang unik dan menarik di Bandung aku tau. Yang pasti tempat yang dekat dengan tempat tinggalku aku tau lah :)'.
Aku tinggal di seputar jalan Supratman - Katamso. Sengaja kami pilih tempat tinggal disini karena dekat ke sekolah/kampus, sekali naik angkot saja. Selama aku sekolah disana tempat main juga daerah-daerah sekita sekolah/kampus.
Waktu SMP, sekolahku di jalan Sumatra. Aku suka lokasi sekolahku ini, terutama jalan Jawa. Jalannya sepi dan rindang karena banyak pohon besar di kanan dan kiri jalan. Kalau pulang sekolah aku paling menikmati jalan kaki menyusuri jalan Jawa, dari gerbang sekolahku ke tempat menunggu angkot. Tempat 'tongkrongan' bersama teman-teman SMP ku waktu itu apalagi kalau bukan BIP di jalan Merdeka :)'. Waktu itu ini tempat tongkrongan paling top se Bandung :). Tempat alternatif lain Wendy's, Gramedia, toko buku QITA, atau minum yogurt di Cisangkuy, konon ini tempat paling enak yogurtnya (waktu itu). Sekarang Mall seperti BIP sudah banyak sekali di Bandung, tempat tongkrongan juga sudah kelebihan kali ya '.
SMA ku letaknya di jalan Belitung, tidak jauh dari SMP-ku, dan yang paling favorite buatku dari lokasi sekolahku ini adalah jalan Bali. Jalan ini sama rindang dan nyamannya dengan jalan Jawa. Tempat tongkrongan saat SMA tidak banyak berubah dengan waktu SMP, paling-paling ditambah Pizza Hutt dan Dunkin Donut. Oh satu lagi taman belakang Gedung Sate (Ivan, apa gedung ini yang kamu bilang gedung lucu besar?). Taman belakang gedung sate ini termasuk tempat favorite.
Yang paling menyebalkan dari lokasi sekolah di jalan Belitung adalah kalau ada pertandingan sepakbola di Stadion Siliwangi. Dapat angkot susah, jalannya macet pula.
Saat kuliah kampusku letaknya di jalan Ganesha. Jalan ini rindang tapi sama sekali tidak bisa dinikmati saat jalan kaki, cukup ramai karena dilalui 2 jurusan angkot, dan banyak kotoran kuda. Tapi aku suka kampusku, ini juga ukurannya pas menurutku :), tidak kecil, tidak terlalu besar jadi masih memungkinkan untuk ditempuh jalan kaki dari satu jurusan ke jurusan lain, bentuknya juga tidak seperti gedung Mall. Dari kampusku ini dekat ke Dago, Simpang Dago, Cihampelas.
Seingatku saat aku SMP, SMA jalan Dago itu biasa-biasa saja, kalau malam minggu juga tidak ada yang istimewa disana, tidak seperti sekarang ini tiap malam minggu jangan berharap untuk bisa lewat jalan ini dengan mudah karena selalu penuh. Seingatku semua bermula ketika masa demam kafe tenda, sekitar tahun 1996. Saat itu disepanjang jalan dago kafe tenda menjamur. Hal ini dimanfaatkan juga oleh penjual bunga dan pengamen, baik pengamen sesungguhnya maupun "pengamen" iseng yang hanya ingin meramaikan suasana. Pengamen iseng ini lama-lama makin berkembang dan malah kafe tendanya yang menyurut jumlahnya sampai akhirnya hampir tidak ada. Sampai akhirnya kondisi jalan dago itu seperti sekarang ini, tiap malam minggu banyak panggung, pertunjukan gratis, penjual makanan, dll.
Demikian juga halnya dengan Factory Outlet. Sekarang salah satu yang terkenal dari Bandung Factory Outletnya. Seingatku dulu awalnya adalah Big Price Cut outlet yang ada disebelah stadion Siliwangi. Lama-lama hampir tiap jalan di Bandung ada factory outlet seperti sekarang ini. Tapi untuk tempat belanja rasanya orang Bandung tidak pernah meninggalkan daerah belanja disekitar Alun-Alun sampai sekarang.
Wah van menurutku sebenarnya lebih enak kalau kamu sekali lagi ke Bandung dan kasih tau aku, dengan senang hati aku akan tunjukkan Bandung, free of charge kok :) OK van?
3 Comments:
:),thank you sudah tulis soal Bandung untukku...aku lewat kampus kamu ada perpustakaan besar warna ungu ( ngga maksud buat lucu, but gedung itu ngga mirip perpustakaan..aku pikir awalnya lab,tapi kok terang sekali ) :D,aku jalan lewat disana,jam 5 pagi..lewat kolam renang..banyak angkot (mobil kecil itu namanya angkot ternyata ) :)-aku mau kesana lagi Inez,dan semoga ketika pulang aku tidak berpikir seperti naik roller coster yang ketika berhenti aku tidak tau alasannya kenapa harus duduk, memutar sepersekian menit,lalu berhenti :)-once again..thank you :)
Kangen juga sama Bandung :-)Sudah hampir satu setengah tahun nih blum pulang2 lagi...
tapi yg kusayangkan dari bandung, polusinya itu lohhh..
gak nguati.
mungkin wilayah bandung kota dan utara byk pohon rindangnya, nyaman, sgar dan sejukk
tapi pernahkah kamu melihat wilayah bandung selatan?
bener2 berkesan ruwet, bersampah, polusi, kotor
benar2 pemandangan yg berbeda dengan wilayah dago dkk
menyedihkan menghadapi kurangnya perhatian pemerintah terhadap bagian kota bandung yg satu ini
ironis, 1 kota tapi perlakuannya berbeda, ckck
gmana juga tanggapanmu ttg angkot di bandung yg jumlahnya membludak
mungkin melebihi jumlah penumpang
dimana dari pihak 'sang' pemerintah juga belum ada kebijakan ttg jumlah angkot dibandung....
Post a Comment
<< Home