I Believe he can touch the sky......
Kalau assesmentku mengatakan aku tidak fit untuk pekerjaan as a writer, prose dan sejenisnya bisa jadi bukan karena tidak bakat, tapi karena memang buktinya jarang menulis :). Alasannya sih bisa banyak, tidak punya ide, tidak mood menulis, atau sibuk. Tapi intinya satu : tidak menulis!
Anyway, pertengahan bulan lalu aku diminta handle satu program oleh bosku. Sebenarnya ini bukan bagian pekerjaanku, tapi berhubung orang yang seharusnya handle pekerjaan ini belum dapat (vacant) sementara program ini harus jalan jadilah aku yang dimintai tolong.
Program ini namanya Supervisory Development Program (SDP), kami mengadakan ini untuk mencari supervisor-supervisor yang nantinya akan ditempatkan di cabang-cabang kami. Kali ini yang dicari adalah supervisor-supervisor untuk Sales, dan ini adalah SDP yang ke-4. Karena kebutuhan kali ini betul-betul mendesak jadi program yang biasanya terpaksa dimodifikasi, artinya banyak hal dari program sebelumnya yang harus disesuaikan, dari mulai materi sampai pelaksanaan teknisnya. Orang yang ‘setengah buta, setengah tuli’ untuk program ini seperti aku terpaksa harus kerja ektra untuk handle ini. Plus waktu persiapan yang mepet sekali. Tapi akhirnya berhasil jalan juga mulai tanggal 16 juni lalu.
Aku senang karena aku diberikan ruang gerak yang luas untuk program ini yang memungkinkan aku memasukkan dan menjalankan ide-ideku bahkan yang ’aneh’ sekalipun, misalnya test produk knowledge ala ’fear factor’ :D’. Aku juga coba menerapkan apa yang aku dapat waktu kursus PR tempo hari, misalnya : setiap hari aku coba buat resume harian singkat pelaksanaan SDP ini. Contohnya :
Pelaksanaan Test Produk knowledge hari ini agak berbeda, yaitu test ala "fear factor" :) Untuk awal tiap peserta diminta untuk menyebutkan nama 10 produk baru yang sudah diminta untuk dihafalkan pada malam harinya, dan waktunya dicatat. Siapa yang paling cepat waktunya berhak menentukan dan menunjuk siapa yang melakukan giliran pertama untuk ditest, yang kedua, ketiga dan selanjutnya keesokan harinya. Dan pemegang rekor waktu untuk hari ini adalah Peserta Erwin dengan catatan waktu 07,26 detik [artinya satu nama produk disebutkan kurang dari 1 detik:)]. pertanyaan2 selanjutnya tentang produk knowledge berlangsung seperti biasanya, yaitu dengan menanyakan nama pabrik pembuat produknya, harganya dan zat aktifnya untuk beberapa produk.
Hari ke 4 SDP diisi dengan materi dari Operation Department. Presenternya adalah Pak Yodi Apriadi dan Pak Hendra. Saya bisa katakan materi hari ini padat sekali. Untuk berikutnya materi ini rasanya harus diberikan dalam 1,5 hari.
Semua teori yang diberikan pada kelas ini selalu diikuti dengan gambaran kondisi-kondisi yang ada di cabang saat ini, diberikan pula kuis-kuis tentang materi yang disampaikan tersebut. Misalnya kuis breakdown target. Dari kuis ini peserta SDP sudah benar-benar tau bagaimana nantinya mereka harus membreakdown target secara benar.
Diberikan juga paradigma-paradigma baru disini, misalnya bagaimana memangdang SOP. SOP tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang membatasi gerak namun sebagai sebuah jalan tol yang disediakan yang di kiri kanannya sudah jelas rambu-rambunya sehingga setiap orang tinggal melaju sekencang-kencangnya. Semua SOP tentang penjualan sudah diberikan pada hari ini, tinggal pendalamannya nanti saat OJT.
Kelas ditutup dengan session read and analyze report. Materi ini adalah materi baru di SDP, tujuan pemberian materi ini adalah agar saat mereka menjadi supervisor dan banyak menerima report (dari anak buah, system, HO) mereka dapat membacanya, menganalisa, dan menindaklanjutinya. Yang paling ditekankan dari materi ini adalah :"jangan lagi membahasakan angka" dalam membuat report, tapi tiap report harus bisa menjelaskan "mengapa" sesuatu itu terjadi.
Kemampuan membaca dan mengalisis report ini akan semakin dilengkapi dengan teknik mengolah data dengan pivot table yang akan diberikan pada session hari kamis bersama MIS.
Harapan dari dua presenter pada hari ini yang disampaikan kepada peserta dikelas adalah bahwa peserta SDP kali ini nantinya dapat menjadi supervisor yang reformis.
Diantara sekian banyak kegiatan yang ada, aku hanya ingin 'mencuri' sedikit perhatian mereka tentang program satu ini dengan cerita sederhana dari kelas SDP. Walaupun ini jadinya membuat aku tiap hari harus berada di kelas. Tapi aku senang resume ini banyak dapat tanggapan bahkan dari HR Director. [ Pak Pras, Bu Ulani, if you read this, terima kasih untuk semua ilmunya]
Banyak hal menarik juga yang aku temui dalam program ini. Misalnya tentang satu peserta program ini. Dia peserta dari internal, dari cabang kami di Palembang tapi dia asli dari Manado. Posisi dia sebelum joint dengan program ini adalah Salesman Representative.
Namanya Arny Posumah, umurnya 25 tahun, lulusan SMK Sekretaris Manado. Yang pertama membuat aku tertarik adalah waktu aku melihat posisi saat dia bergabung dengan perusahaanku. Mei 2000 dia bergabung sebagai Office Boy cabang Manado, 1 tahun kemudian menjadi Salesman, lalu promosi lagi menjadi Product Specialist, kemudian Sales Representative.
Dikelas aku melihat anak ini cerdas dan pembawaannya tenang sekali. Dia peserta terbaik di kelas. Tiba-tiba aku ingat dengan office boy di kantorku sekarang, rasanya 5-8 tahun yang akan datang pun aku tidak kebayang dia seperti Arny. Aku jadi ingin ngobrol banyak sama anak ini, pasti banyak hal yang ’inspiring’ dari cerita dia tapi mungkin setelah program ini selesai deh ngobrolnya :)
Aku jadi penasaran 10 - 15 tahun ke depan dia akan diposisi apa ya? Managing Director?? Why not? Dan dikantorku itu sudah ada contohnya. Managing Director ku sekarang - Pak Erwin- merintis karirnya dari posisi Petugas Gudang.
Erwin Tenggono - 37 Tahun
I wish Arny could be like Erwin one day.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home