Berita ini mengejutkan sekali untukku, apalagi untuk keluarganya. Mertua sahabatku, debby, ayah dari yang aku panggil kang muhardi, dan kakek dari Bilal ini meninggal dunia semalam :( Ini mengejutkan sekali untuk ku karena baru kemarin rasanya aku bertemu beliau untuk pertama kalinya, saat perayaan ulang tahun papa Debby yang ke 70. Sosok hangat dan penuh senyum, itu kesan pertama yang langsung aku tangkap. Hanya hitungan jam aku bertemu beliau, bahkan belum sempat tahu namanya. Aku sempat ngobrol sedikit tentang obat yang beliau rutin konsumsi, obat diabetes. Beliau sudah tahunan mengindap diabetes, tapi sepertinya tidak banyak efek dari penyakit itu untuk beliau, dia terlihat segar dan semangat.
Saat membaca sms dari kakakku yang mengabarkan berita ini, walaupun kaget sekali tapi yang terpikir waktu itu mungkin karena diabetesnya, gula darahnya yang tiba2 sangat naik dan memperburuk kondisinya, ya sejenis itu lah. Tapi ternyata bukan itu, dan penyebab meninggalnya beliau yang aku baca dari baris perbaris sms dari putra beliau, kang muhardi itu membuat aku maraaaaaah sekali.
Beliau ditusuk orang, untuk alasan yang sangat tidak bisa aku terima. Kejadiannya secara umum begini : beliau sedang mengendari mobil bersama istrinya, lalu tiba-tiba ngerem mendadak karena didepannya ada orang naik sepeda jatuh, karena ngerem mendadak motor dari belakang mobil mereka menabrak mobil ini. Pengendara motor ini tidak terima, dan berujung dengan penusukan !!. beliau meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Kejadian ini di Lampung.
Waktu aku baca ini aku betul-betul marah. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan penusukan ini. kenapa sih masih banyak orang tolol yang tidak pakai otak begini ??? Kenapa kejadian seperti ini tidak bisa diselesaikan tanpa kekerasan begitu? Toh yang dia hadapi orang yang bisa diajak bicara baik-baik. Kejadian ini memperkuat stigma orang di sumatra yang pemarah, gampang emosi, dan sering brutal, dan ternyata kebiasaan membawa pisau dan sejenisnya masih saja banyak :('. Aku betul-betul menyesalkan kehadiran seorang suami, ayah, dan kakek yang ramah, hangat, dan penuh semangat ini di hari besar yang hampir tiba, idul fitri, harus terambil untuk alasan yang tidak rasional begini:(
Aku ingat 10 tahunan lalu rasanya ada "kampanye" melalui lagu yang diciptakan oleh salah satu pejabat polisi pelembang waktu itu yang judulnya :'pisau di pinggang". Lagu ini mengkampanyekan untuk meninggalkan kebiasaan membawa pisau dan sejenisnya saat berjalan keluar rumah. Di keluargaku sendiri aku tidak pernah tau ada kebiasaan seperti ini. Mamaku pernah cerita kebisaan ini jaman dulu ada dan terutama hidup di kampung-kampung yang masih banyak hutan yang kemana-mana harus menembus hutan dulu. Nah pisau ini berguna sekali untuk memotong ranting yang menghalangi, membunuh ular yang melintas, dll, termasuk untuk pengamanan kalau dihadang penjahat di tengah hutan.. Setelah jalan ada seperti sekarang kebiasaan itu ternyata tidak hilang juga, dan malah lebih digunakan untuk memuaskan napsu amarah yang meledak-ledak itu :(
Kejadian ini buat aku ingat kalau kampanye itu rasanya tidak berhasil banyak :('.
Pelaku penusukan sudah ada di polisi, tapi aku yakin ini tidak akan mengobati apa-apa untuk keluarga kang muhardi. Aku cuma bisa kirim doa, kang... tapi aku yakin Allah menerima beliau ditempat yang terbaik. Amiiin
