Friday, May 27, 2005

Finding Neverland

Ini film terakhir versi dvd yang aku tonton, dan yang membuat aku melewatkan final piala Champions antara AC Milan Vs Liverpool :(. Aku lupa memasukkan 'agenda penting' ini di handphoneku, jadi tidak ada alarm yang mengingatkan kalau aku harus tidur lebih awal hari itu sepulang dari kantor. Ketika aku memutuskan untuk nonton film ini setelah melihat tidak ada acara tv yang bisa aku nikmati, aku jadi tidak melihat promo final sepakbola ini di tv yang menayangkannya. Jadilah besoknya hanya tinggal bisa menyesali diri karena melewatkan a dramatic final ever :('.
"Sheva, turut sedih atas segala kesialanmu hari itu".


Image hosted by Photobucket.com

Yang paling aku suka dari film ini adalah gambarnya. Tidak heran kalau film ini masuk nominasi Oscar yang ke 77 untuk kategori Best Picture. Film ini sedikit mengingatkan aku dengan film klasik legendaris The Sound of Music. Ada 3 hal setidaknya yang membuat aku ingat dengan film itu : gambar yang indah, anak-anak kecil yang menggemaskan, dan cerita romantic dua tokoh utamanya- James (Jonny Deep) dan Sylvia (Kate Winslet)

Image hosted by Photobucket.com

Jonny Deep - Masih tersisa banyak ketampanan masa lalunya ya :)


Image hosted by Photobucket.com
Kate Winslet - Cantik ya disini..

Khusus untuk cerita romaticnya, mungkin penonton yang lain menganggap tidak ada cerita romantic disana. Tapi untukku ada dan aku suka dengan cara penuturannya. Tidak ada adegan romantis khas film hollywood seperti adegan saling tatap yang diikuti ciuman 15 detik kemudian, atau pelukan, atau ucapan I love you. Tapi di tiap scene ketika dua tokoh utama ini saling berinteraksi, aku menangkap jelas dua orang ini fallin in love each other. Di bagian akhir setelah Sylvia meninggal baru didapat pengakuan jelas dari James saat adegan dia berbicara dengan ibu Sylvia, he said :' i loved her so much". Menurutku penuturan seperti ini lebih terasa romatic-nya :)

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Selain cerita romantic itu, pengungkapan secara tidak langsung juga dilakukan film ini ketika ingin memperlihatkan bahwa hubungan james dengan istrinya tidak harmonis bahkan ketika James belum mengenal keluarga Sylvia. Bukan dengan adegan pertengkaran hebat tapi dengan adegan saat james dan istrinya menuju kamar bersebelahan ketika pulang dari pementasan cerita James yang gagal. Setengah daun pintu yang bersebelahan itu gambarnya di zoom sehingga berkesan bahwa dua kamar terpisah itu adalah penekanan dari adegan ini.

Hal lain dari adegan ini adalah ketika pintu kamar itu dibuka terlihat bahwa di dalam kamar James adalah hamparan tempat yang hijau dan tak berujung, seperti neverland. Mungkin ini ingin memperlihatkan bagaimana sifat James yang benar-benar tidak pernah mengunci imajinasi dia. Ada beberapa adegan yang memperlihatkan bagaimana saat imajinasi James 'bekerja'. Anak-anak yang sedang berlompatan di atas tempat tidur diimajinasikan James sedang terbang seperti halnya Peter Pan. Imajanisasi yang visualnya dibuat bagus sekali di film ini.

Image hosted by Photobucket.com

Pemilihan pemeran dan nama anak ketiga Sylvia rasanya sengaja dibuat mendekati tokoh utama cerita Neverland -Peter Pan. Nama anak itu Peter dan untukku sosok anak itu seperti dari dunia Elf, terlihat berbeda sekali dengan saudara dia lainnya. Coba lihat Peter yang duduk di paling kiri di foto dibawah ini :

Image hosted by Photobucket.com

Peter ini menjadi tokoh yang paling menonjol diantara anak-anak Sylvia. Dia yang paling banyak berinteraksi dengan James.


Image hosted by Photobucket.com

Bahkan adegan penutupnya adalah adegan antara Peter dan James di bangku taman temat pertama kali James dan keluarga Peter bertemu.


Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com


Rasanya Finding Neverland ini cukup sepadan untuk 'membayar' apa yang sudah aku lewatkan.

Monday, May 23, 2005

Do Not Living a Lie

HRD di kantorku akan pakai alat Assesment baru. Aku ditawari jadi salah satu tester alat test ini sebelum resmi dipakai. Sistemnya computerize.

Tadi aku diberitahu hasilnya. Salah satu yang paling menarik buatku adalah tampilan 3 grafik bersisian yang terlihat nyaris sama bentuknya. Dan ini penjelasan yang diberikan temanku untuk 3 tampilan grafik itu :


Grafik yang paling kiri menggambarkan bagaimana aku saat berinteraksi dengan lingkungan, grafik yang tengah adalah bagaimana aku saat dalam kondisi stress, dan yang paling kanan adalah aku yang sesungguhnya (the real me).


Jadi menurut temanku itu aku selalu tampil apa adanya, dan tidak bertopeng di segala kondisi. Hmm...interesting.


Aku jadi ingat beberapa testimonial yang pernah diberikan temanku, misalnya :
Inez itu..tomboy abis..kaga basa- basi..sangat teguh terhadap pendiriannya..self confidencenya tinggi.., or
Inez, you are honest, open and caring, or
I think you are a good looking, nice, honest person.

Kalau sudah bicara soal hal satu ini rasanya aku lagi-lagi harus bicara soal keluargaku, karena rasanya semuanya berawal dari sana.

Dari kecil aku merasa selalu diajarkan untuk tidak terikat dengan hal-hal simbolik, tapi yang selalu didedungkan orangtuaku adalah hakikatnya. Bisa jadi ini dilakukan 'terpaksa' oleh orangtuaku untuk menyiasati segala keterbatasan kami yang ada waktu itu:). Tapi apapun alasan itu aku merasa beruntung karena aku merasa itu cara hidup yang paling nyaman dan mudah sedunia:)'.

Aku ingat dulu saat SD tiap tahun ajaran baru semua hal serba baru untuk teman-temanku, mulai dari seragam, sepatu, tas, sampai buku. Untuk orangtuaku rumus seperti itu tidak berlaku:) Dan mereka mulai menerangkan hakikat pakai baju itu apa sih? asal bersih dan rapi tidak ada lagi yang dibutuhkan dari sebuah baju, begitu juga dengan sepatu, tas, dan buku. Lanjutannya biasanya begini :'jangan takut tidak akan punya teman, karena orang itu akan punya banyak teman kalau dia menyenangkan, bukan karena bajunya selalu baru atau sepatunya ganti-ganti, kalau teman kamu tidak mau berteman dengan kamu karena tidak selalu serba baru artinya dia bukan teman yang baik jadi tidak perlu ditemani orang yang begitu. Dan ternyata 'jurus' ini memang ampuh :) Yang aku ingat dari kecil aku selalu punya banyak teman padahal kondisi yang serba terbatas itu tidak banyak berubah sampai aku tamat kuliah:)'.

Ada dua hal yang rasanya yang didapat dari didikan orang tuaku seperti itu. Pertama rasa percaya diri untuk berada dilingkungan mana saja, kedua rasanya aku selalu dapat the true friends.

So... Never ever living a lie.

Thursday, May 19, 2005

BANDUNG

For someone who i really wish could come in the nearest future

Minggu lalu aku terima satu email yang sebagian isinya begini :

Nama aku Ivan, asal kamu tahu ( maaf kalau terdengar gila )- aku tiap hari datang ke ritual-pagi mu..dan baca isinya berulang ulang....aku senang akhirnya blog itu ada tulisan baru juga....
aku suka juga gambar keponakan kamu...., dia cantik...dan bahasa inggris kamu baik kok..


Mungkin kamu bisa tulis tentang Bandung untuk aku...3 minggu lalu aku ke Bandung, lewat banyak taman...aku lupa namanya...di depan gedung lucu besar...lewat alun-alun , lewat beberapa taman bunga yang cantik, jalan kecil ada resto jepangnya...hmm..namanya apa ya..nama daun...momiji? ramai sekali waktu itu...ada Konfrensi Asia Afrika ? dan sedang ada pembangunan jalan...
oh ya..malam-malam cantik sekali disana....


Saat ini Ivan di Thailand. Rupanya dia sempat ke Bandung (sendirian) tapi hanya satu hari.

Kalau menyebut nama Bandung, mungkin yang pertama aku harus berterima kasih ke kakakku yang waktu itu tidak memilih untuk sekolah di Palembang, Yogyakarta, atau Jakarta, tapi di Bandung. Kami tidak mungkin sekolah di kota berlainan karena biayanya akan tinggi sekali. Jadi ketika kakakku memilih Bandung artinya kami semua adik-adiknya akan sekolah di Bandung.

Aku suka banyak hal tentang Bandung.

Untukku ukuran kota Bandung itu pas. Tidak kecil, juga tidak terlalu besar seperti Jakarta. Jadi kemana-mana masih gampang dan tetap nyaman ber-angkot-ria kemanapun. Apalagi selama 10 tahun lebih aku disana aku selalu tinggal lumayan dekat dengan terimal Cicaheum, jadi banyak angkot segala jurusan lewat di jalan besar dekat rumahku.

Kata orang Bandung sekarang sudah banyak sekali berubah dibandingkan jaman dulu, udaranya sudah tidak dingin lagi. Bisa jadi benar, tapi menurutku yang tidak bisa 'bohong' kalau Bandung itu dingin adalah airnya. Coba saja tinggal seminggu saja di Bandung, lalu ke Jakarta, pasti terasa sekali saat mandi airnya rasanya lewat saja, tidak terasa apa-apa di badan. Dan sebaliknya seminggu saja tinggal di Jakarta, lalu ke Bandung, pasti terasa sekali perbedaan airnya. Apalagi kalau di daerah 'atas' seperti daerah Sarijadi.

Sebenarnya aku tau tempat-tempat di Bandung yang standard saja, maksudnya yang semua orang tau, ya aku tau. Jadi tidak semua tempat yang unik dan menarik di Bandung aku tau. Yang pasti tempat yang dekat dengan tempat tinggalku aku tau lah :)'.


Aku tinggal di seputar jalan Supratman - Katamso. Sengaja kami pilih tempat tinggal disini karena dekat ke sekolah/kampus, sekali naik angkot saja. Selama aku sekolah disana tempat main juga daerah-daerah sekita sekolah/kampus.

Waktu SMP, sekolahku di jalan Sumatra. Aku suka lokasi sekolahku ini, terutama jalan Jawa. Jalannya sepi dan rindang karena banyak pohon besar di kanan dan kiri jalan. Kalau pulang sekolah aku paling menikmati jalan kaki menyusuri jalan Jawa, dari gerbang sekolahku ke tempat menunggu angkot. Tempat 'tongkrongan' bersama teman-teman SMP ku waktu itu apalagi kalau bukan BIP di jalan Merdeka :)'. Waktu itu ini tempat tongkrongan paling top se Bandung :). Tempat alternatif lain Wendy's, Gramedia, toko buku QITA, atau minum yogurt di Cisangkuy, konon ini tempat paling enak yogurtnya (waktu itu). Sekarang Mall seperti BIP sudah banyak sekali di Bandung, tempat tongkrongan juga sudah kelebihan kali ya '.

SMA ku letaknya di jalan Belitung, tidak jauh dari SMP-ku, dan yang paling favorite buatku dari lokasi sekolahku ini adalah jalan Bali. Jalan ini sama rindang dan nyamannya dengan jalan Jawa. Tempat tongkrongan saat SMA tidak banyak berubah dengan waktu SMP, paling-paling ditambah Pizza Hutt dan Dunkin Donut. Oh satu lagi taman belakang Gedung Sate (Ivan, apa gedung ini yang kamu bilang gedung lucu besar?). Taman belakang gedung sate ini termasuk tempat favorite.
Yang paling menyebalkan dari lokasi sekolah di jalan Belitung adalah kalau ada pertandingan sepakbola di Stadion Siliwangi. Dapat angkot susah, jalannya macet pula.

Saat kuliah kampusku letaknya di jalan Ganesha. Jalan ini rindang tapi sama sekali tidak bisa dinikmati saat jalan kaki, cukup ramai karena dilalui 2 jurusan angkot, dan banyak kotoran kuda. Tapi aku suka kampusku, ini juga ukurannya pas menurutku :), tidak kecil, tidak terlalu besar jadi masih memungkinkan untuk ditempuh jalan kaki dari satu jurusan ke jurusan lain, bentuknya juga tidak seperti gedung Mall. Dari kampusku ini dekat ke Dago, Simpang Dago, Cihampelas.

Seingatku saat aku SMP, SMA jalan Dago itu biasa-biasa saja, kalau malam minggu juga tidak ada yang istimewa disana, tidak seperti sekarang ini tiap malam minggu jangan berharap untuk bisa lewat jalan ini dengan mudah karena selalu penuh. Seingatku semua bermula ketika masa demam kafe tenda, sekitar tahun 1996. Saat itu disepanjang jalan dago kafe tenda menjamur. Hal ini dimanfaatkan juga oleh penjual bunga dan pengamen, baik pengamen sesungguhnya maupun "pengamen" iseng yang hanya ingin meramaikan suasana. Pengamen iseng ini lama-lama makin berkembang dan malah kafe tendanya yang menyurut jumlahnya sampai akhirnya hampir tidak ada. Sampai akhirnya kondisi jalan dago itu seperti sekarang ini, tiap malam minggu banyak panggung, pertunjukan gratis, penjual makanan, dll.

Demikian juga halnya dengan Factory Outlet. Sekarang salah satu yang terkenal dari Bandung Factory Outletnya. Seingatku dulu awalnya adalah Big Price Cut outlet yang ada disebelah stadion Siliwangi. Lama-lama hampir tiap jalan di Bandung ada factory outlet seperti sekarang ini. Tapi untuk tempat belanja rasanya orang Bandung tidak pernah meninggalkan daerah belanja disekitar Alun-Alun sampai sekarang.

Wah van menurutku sebenarnya lebih enak kalau kamu sekali lagi ke Bandung dan kasih tau aku, dengan senang hati aku akan tunjukkan Bandung, free of charge kok :) OK van?

Wednesday, May 18, 2005

What's New

Kalau sudah lama tidak menulis begini paling pas mungkin bicara soal apa yang baru, iya kan?

Yang pertama mungkin soal pekerjaanku
Pertengahan April lalu aku pindah departemen, dari Operation Development Department ke HRD. Jauh ya pindahnya. Jadi di HRD tempatku ada bagian baru- Organization Development (OD). OD managernya baru masuk awal April lalu dan mereka perlu satu orang untuk posisi OD Officer dan mereka perlu orang lama yang mengerti bisnis process diperusahaan tempatku kerja. Aku ditawari untuk mengisi posisi itu jika berminat. Setelah diskusi sana sini akhirnya aku setuju untuk pindah kesana. Jadilah pertanggal 15 April lalu aku bergabung dengan HRD.


Yang kedua : Potongan rambut baru! :)
Sebenarnya tadinya tidak rencana untuk potong rambut, pinginnya dibiarkan panjang dulu sampai kira-kira 15 cm dari pinggang. Tapi gara-gara mengantar teman potong rambut jadinya aku potong rambut juga:)'.

Hari itu temenku yang baru pindah dari surabaya yang ingin potong rambut, jadi dia tanya-tanya aku dimana biasanya aku potong rambut. Sebetulnya aku jarang sekali potong rambut dan dulu selalu potong rambut di Bandung. Selama 3 tahun di Jakarta aku baru 2 kali potong rambut disini, kebetulan di dua salon yang berbeda. Aku rekomendasikan untuk potong rambut di salon terakhir tempat aku potong rambut - Jonny Andrean Salon di D'Best Fatmawati. Kebetulan juga teman lain sms aku dan minta diantar potong rambut ditempat terakhir aku potong rambut dan ingin dipotong oleh orang yang motong rambutku waktu itu karena hasil guntingannya bagus menurutnya. Rupanya dia pernah potong rambut disana tapi hasilnya tidak memuaskan.

Akhirnya kami pergi berempat, dan aku hanya pengantar saja. Sebenarnya aku tidak ingat persis nama orang yang memotong rambutku tempo hari, yang pasti laki-laki dan yang aku ingat nama orang itu nama jawa :)' Sampai di salon yang aku tanya ke resepsionisnya siapa saja nama pemotong rambut laki-laki disana, begitu dia menyebut : Sugiyo, aku langsung tau mas Sugiyo ini yang motong rambutku waktu itu :)'. Tiba-tiba aku jadi ingin potong rambut juga, akhirnya diputuskan aku dulu yang potong rambut 2 dari temanku itu ingin melihat dulu hasilnya, curang ya :)'. Mereka berdua creambath dulu.

Tadinya aku hanya ingin merapikan rambut saja, tapi saat melihat-lihat model potongan rambut di majalah yang ada disana ternyata ada model rambut pendek yang aku suka. Akhirnya aku pilih itu. Dan hasilnya seperti ini :



Image hosted by Photobucket.com

Sebelumnya model rambutku seperti ini :


Image hosted by Photobucket.com

Oktober 2004




Image hosted by Photobucket.com

Januari 2005

Yang Ketiga : hmm... TV Baru ! :p

Sebenarnya ini by accident juga, tadinya tidak ada rencana sama sekali ganti TV, dan lagi-lagi ini 'terkait' dengan temanku yang dari Surabaya itu-Susy. Dia yang berniat membeli tv baru, jadi aku dan temenku-Alex mengantar dia membeli tv. Sebenarnya Susy malas membeli TV karena di rumahnya di Surabaya sudah ada beberapa TV dia gara-gara dia sering pindah-pindah kota, jadi dia memutuskan beli TV ala kadarnya saja. Mendengar itu Alex tiba-tiba punya ide supaya Susy membeli saja TV dia dan Alex akan beli TV baru yang lebih besar. Akhirnya aku dan Susy yang malah mengantar Alex mencari TV baru, dan hari itu juga Alex membeli TV baru seperti yang dia mau.

Ternyata saat di setel di kamarnya ada beberapa hal yang Alex kurang sreg, tp saat di setel di kamarku bagus. Saking penasarannya kita bolak-balik nyetel TV itu di kamar Alex dan kamarku beberapa kali dan hasilnya tetap sama, di kamarku lebih bagus hasilnya :). Tiba-tiba alex menawarkan ke aku TV itu. Jadi TV ku diambil alex dengan dihargai sepertiga harga TV baru itu, jadi aku tinggal membayar 2/3 harga TV baru itu dan boleh dicicil :D'.

Jadi hasil akhirnya adalah : TV Alex di Susy, TV aku di Alex dan TV baru Alex di aku :D.