Tuesday, July 26, 2005

Dari Reuni UBV

Aku mengenal voli pertama kali saat kelas 6 SD, waktu itu akan diadakan PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni), dan aku langsung suka olahraga ini. Sejak saat itu tiap masuk jenjang pendidikan baru aku sudah tau akan bergabung dengan unit ektrakuler apa :)

Begitulah saat pertama masuk kampus banyak teman-temanku yang masih bingung memilih dan mencoba-coba unit kegiatan aku dengan mantap mendatangi unit bola voli yang waktu itu letak unitnya sangat strategis plus dekorasi open housenya meriah berkat kang oding (SR ’93) . Beberapa teman satu jurusanku yang kebingungan itu aku ‘pengaruhi’ untuk bergabung dengan unit bola voli seperti aku :), tapi rasanya ‘korban-korbanku’ (Debby, Yanti, Lenny) itu tidak menyesal terkena bujuk rayuku, buktinya mereka joint dengan ubv sampai lulus dan jadi jago main voli :)

Aku sendiri merasa jauh dari menyesal bergabung dengan unit voli ini. Semua hal menyenangkan di unit ini. Orang-orangnya yang very kind, senior-junior tidak ada gap, senior benar-benar merangkul yang junior, sangat kekeluargaan, penuh tawa, pokoknya benar-benar membuat betah berada di unit ini.

Banyak sekali kenangan bersama ubv. Unit ini yang diutamakan fun-nya dibandingkan prestasinya :). Jadi walaupun tidak punya prestasi diluar kampus tapi semangat menantang lawan di kampung-kampung tetap tinggi, sampai ke Garut pun kita kejar :) Main di kampung-kampung seperti itu punya cerita tersendiri, dari mulai tempat ganti pakaian yang harus numpang di rumah salah satu warga, kamar mandi yang seadanya, penonton yang nonton sambil membawa anak lah, celetukan-celetukan khas lah, sampai jamuan makanan menu khas mereka. Disini juga sering kali kita diperlihatkan pukulan dan variasi yang tidak standard, tidak ada diteori deh pokoknya, karena mereka mainnya memang tidak pakai teori pasti :). Lucu dan takjub lihatnya :)

Untuk lawan sesama kampus dijamanku rasanya hanya pernah main dengan Trisakti dan UI. Oh pernah juga dapat kunjungan dari UGM. Jadi memang lebih banyak latih tanding lawan unit non kampus, terutama untuk team putri, dari mulai ibu-ibu PDAM (dan kita selalu kalah hehehe), ibu-ibu UPT, sampai ibu-ibu kampung-nya Nano waktu kita pulang dari acara akhir. Pernah juga sok lawan club voli yang pemainnya seperti Ade Maya. Tidak usah dibahas menang-kalahnya ya, karena pattern-nya tidak pernah jelas hehehehe

Satu hal yang banyak mewarnai ubv adalah acara makan-makan :). Apapun kegiatannya selalu dibarengi acara makan-makan dan yang paling dominan adalah bakar sate di unit. Bagi jaket..bakar sate, bagi kaos unit..bakar sate, syukuran wisudaan..bakar sate juga. Atau saat pulang latihan tiap hari minggu kita makan mie ayam dan es duren di warung Sakinah.
Dan dulu waktu masih mahasiswa paling senang kalau sudah acara temu alumni, karena setelah main kita pasti ditraktir makan :)’. Maklum mahasiswa, apapun yang gratis terdengar menyenangkan bukan? :)

Sejak aku lulus belum pernah ada acara temu alumni lagi, sampai tanggal 3 juli lalu. Sayang temen-temen cewek yang satu angkatan dengan aku berhalangan hadir, padahal dulu yang paling banyak itu justru dari angkatanku. Tapi tetap tidak mengurangi antusiasku untuk datang. Sebelum ketempat reuni aku sempat mampir ke kampus, taman depan aula barat rapi dan hijau sekali sekarang, trotoar depan juga rapi dan bersih dari gerobak pedagang, jadi enak untuk jalan kaki.


Image hosted by Photobucket.com



Ternyata alumni yang datang banyak, terutama angkatan-angkatan tua itu :)’. Alumni yang paling jauh yang hadir Mas Hendro, dari California, ada juga yang dari Cilacap dan Sangata. Rupanya untuk alumni sudah disediakan juga kaos alumni warna biru, bagus deh


Image hosted by Photobucket.com



Setelah malam sebelumnya diundang makan malam dirumah salah satu alumni – pak suhono, pagi harinya acara utama tanding voli alumni vs ubv’ers. Acara tandingnya di lapangan lebak siliwangi.


Image hosted by Photobucket.com


Sekarang ada tempat penonton yang nyaman dan beratap dipinggir lapangan


Image hosted by Photobucket.com



Dalam sejarah tim alumni cowok selalu menang dan tim alumni cewek selalu kalah. Tapi temu alumni kali ini malah terbalik, kita tim alumni cewek yang jumlahnya pas-pasan menang dan tim alumni cowoknya kalah telak 3-0 :)’ Sudah tidak ada yang bisa lompat tinggi lagi sih.

Ini sebagian foto-foto dari lapangan lebak siliwangi


Image hosted by Photobucket.com




Belakang : Team Alumni, Depan : UBV'vers

Image hosted by Photobucket.com
Belakang : Tim Alumni, Depan : UBV'ers

Image hosted by Photobucket.com
Ki-Ka : Mas Suhe, Aku, Kang Agus, Om Chandra

Image hosted by Photobucket.com
Arfan on the air ['rendah banget lompatnya, fan:)]

Image hosted by Photobucket.com
Ki-Ka : Felix, Oding, Agus

Image hosted by Photobucket.com
Ki-Ka : Mas Hendro & Oding


Image hosted by Photobucket.com




'Second UBV's Couples' [Rinto & Lusi]

Satu alumni cowok yang tidak bisa hadir tidak terima dengan kekalahan tim alumni cowok ini, dia bilang :'ini harus dibalasssss! :)'. Jadilah beberapa alumni pingin berlatih lagi untuk selanjutnya menantang ulang tim ubv'ers di Jakarta. Disepakati akan latihan tiap minggu di Senayan.

So.. see you on Sunday at Senayan, guys...

Tuesday, July 05, 2005

Counting The Blessings

Pernah merasa hidupmu stuck??? Biasanya orang dalam kondisi begini mulai 'mengasihani' diri sendiri. Dan itu yang aku alami beberapa bulan lalu. Sangat tidak nyaman rasanya. Beruntung satu teman baik menyadarkan bahwa merasa begitu tidak akan membuat semuanya jadi lebih baik. She said :'

hey, don't be sad about it. i felt the same too, we all go through this phase. i don't have a nice job now but at least i have a job, i am not rich but at least i can afford to have simple comforts. try to count your blessings because other people are not as fortunate as you are now. besides, things will be better if you do your best always, just be patient ok? im sure something good will come out of it soon. and hey, be confident, if you want something badly, remember the whole universe will conspire with you to make things happen!

Akhirnya itu yang aku lakukan: Counting the Blessings. Ternyata list itu jadi sangat panjang, salah satunya adalah selalu bertemu dengan teman-teman hebat dan menyenangkan, dan berada dilingkungan yang juga menyenangkan. Untuk orang yang tinggal jauh dari orang tua dan keluarga seperti aku believe me this is uncountable blessing.

Saat pertama kali aku memasukin dunia kerja ada sedikit banyak tanda tanya apakah keberuntunganku tentang teman dan lingkungan ini akan terus berlanjut. Dan ternyata Tuhan masih terus berbaik hati. Semuanya menyenangkan untukku disini, terutama di departement tempat pertama aku masuk. Dan ketika pertengahan april lalu aku harus meninggalkan departemen ini rasanya berat sekali. Aku sempat menulis email terakhirku di departemen itu begini :'

Dearest All,

Saya tidak mungkin meninggalkan department ini hanya dengan jabat tangan dan ucapan terima kasih sekadarnya. 3 tahun 16 hari saya di departement ini dan sama sekali tidak ringan untuk saya meninggalkannya.

Saya masih ingat ketika pak Weli interview saya,satu pertanyaan beliau adalah : apakah anda anda suka berdebat dan apakah anda bisa menerima kekalahan ketika berdebat?? seingat saya hari itu saya menjawab :"yang bapak maksud tentu bukan debat kusir ya pak? saya selalu mau berdebat jika bukan debat kusir yang artinya bicara dengan data dan kalau data lawan saya berdebat memang lebih baik saya akan terima.". Dan ternyata saya masuk ke departmen yang memperbolehkan saya berdebat tentang apa saja dengan siapa saja di dept. ini termasuk dengan pak Weli.Suasana yang tidak disemua department ada. Terima kasih untuk itu, pak Weli. Terima kasih juga karena bapak selalu memposisikan and treat me sebagai karyawan yang layak diberi kepercayaan penuh. Dan ini membuat saya selalu confident dan punya keberanian untuk berhubungan dengan siapa saja di company ini.
Terima kasih tak terhingga juga karena bapak dengan besar hati mengijinkan saya untuk pindah ke departemen lain padahal alex juga baru meninggalkan dept. ini.

Ji, sayang sekali aku cuma 4 bulan dibawah kamu.. i'm glad you were assigned to be my boss ...i like the way you lead me..I cant find the perfect words to discribe it, but one thing for sure i learnt a lot from you whithin this short period. and thanks a lot for that, boss...'.

Mbak nita, thank you selalu telaten ngurusin penyediaan ATK dan kepentingan ngeprint. thank you juga selalu gak pernah lupa mikirin 'jatah-jatah' pembagian makanan selagi kita-kita ini tidak ditempat :). You're perfect for this..Keep it that way ya...:).
Yenny, mbak lintang... thank you untuk semua "obrolan khas kita" yang menciptakan suasana enak dan mood kerja yang enak juga. i'm gonna miss this...

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk semua hal yang mungkin mengecewakan dan tidak berkenan selama saya disini.

Beberapa bulan lalu saya sempat merasa berada dititik terendah, satu teman baik menasehati untuk coba couting the blessings, saya mulai membuat list blessing itu, dan salah satunya adalah berada di departement ini.

hmm...it seems like "the real life has just begun" for me there :) (you all know what i mean, dont you??;)). please pray for me and wish me luck, ok..:) i wish you all same here...

Thank you again for everything

Regards
Inez
ps : i've told you above that i wont leave this dept hanya dengan jabat tangan dan ucapan terima kasih sekadarnya... so how about if we all have a dinner this night at citos??:). Lex..you are invited...:)

And my bosses said :

Well Inez,

Good Luck For You…

One Words from Me…..

Never measure the height of a mountain until you have reached the top.
Then you will see how low it was.

And that words count both for your personal life and professional career…

See You On Top….

Mantan Boss,

Aji
--------------------------------------------------
Terima kasih banyak atas kesannya, dan pesan saya:"Bekerjalah dengan sebaik mungkin, karena yang melihat dan menilai anda bukan hanya atasan saja , tapi teman-teman sekeliling anda" dan dari sanalah anda akan menjadi besar.

Semoga Sukses selalu menyertai

Salam,
Welijanto Budiman

------------------------------------------------
Dan semuanya ditutup dengan makan malam yang menyenangkan. What a blessing...

Image hosted by Photobucket.com

I Believe he can touch the sky......

Kalau assesmentku mengatakan aku tidak fit untuk pekerjaan as a writer, prose dan sejenisnya bisa jadi bukan karena tidak bakat, tapi karena memang buktinya jarang menulis :). Alasannya sih bisa banyak, tidak punya ide, tidak mood menulis, atau sibuk. Tapi intinya satu : tidak menulis!

Anyway, pertengahan bulan lalu aku diminta handle satu program oleh bosku. Sebenarnya ini bukan bagian pekerjaanku, tapi berhubung orang yang seharusnya handle pekerjaan ini belum dapat (vacant) sementara program ini harus jalan jadilah aku yang dimintai tolong.

Program ini namanya Supervisory Development Program (SDP), kami mengadakan ini untuk mencari supervisor-supervisor yang nantinya akan ditempatkan di cabang-cabang kami. Kali ini yang dicari adalah supervisor-supervisor untuk Sales, dan ini adalah SDP yang ke-4. Karena kebutuhan kali ini betul-betul mendesak jadi program yang biasanya terpaksa dimodifikasi, artinya banyak hal dari program sebelumnya yang harus disesuaikan, dari mulai materi sampai pelaksanaan teknisnya. Orang yang ‘setengah buta, setengah tuli’ untuk program ini seperti aku terpaksa harus kerja ektra untuk handle ini. Plus waktu persiapan yang mepet sekali. Tapi akhirnya berhasil jalan juga mulai tanggal 16 juni lalu.

Aku senang karena aku diberikan ruang gerak yang luas untuk program ini yang memungkinkan aku memasukkan dan menjalankan ide-ideku bahkan yang ’aneh’ sekalipun, misalnya test produk knowledge ala ’fear factor’ :D’. Aku juga coba menerapkan apa yang aku dapat waktu kursus PR tempo hari, misalnya : setiap hari aku coba buat resume harian singkat pelaksanaan SDP ini. Contohnya :

Pelaksanaan Test Produk knowledge hari ini agak berbeda, yaitu test ala "fear factor" :) Untuk awal tiap peserta diminta untuk menyebutkan nama 10 produk baru yang sudah diminta untuk dihafalkan pada malam harinya, dan waktunya dicatat. Siapa yang paling cepat waktunya berhak menentukan dan menunjuk siapa yang melakukan giliran pertama untuk ditest, yang kedua, ketiga dan selanjutnya keesokan harinya. Dan pemegang rekor waktu untuk hari ini adalah Peserta Erwin dengan catatan waktu 07,26 detik [artinya satu nama produk disebutkan kurang dari 1 detik:)]. pertanyaan2 selanjutnya tentang produk knowledge berlangsung seperti biasanya, yaitu dengan menanyakan nama pabrik pembuat produknya, harganya dan zat aktifnya untuk beberapa produk.

Hari ke 4 SDP diisi dengan materi dari Operation Department. Presenternya adalah Pak Yodi Apriadi dan Pak Hendra. Saya bisa katakan materi hari ini padat sekali. Untuk berikutnya materi ini rasanya harus diberikan dalam 1,5 hari.

Semua teori yang diberikan pada kelas ini selalu diikuti dengan gambaran kondisi-kondisi yang ada di cabang saat ini, diberikan pula kuis-kuis tentang materi yang disampaikan tersebut. Misalnya kuis breakdown target. Dari kuis ini peserta SDP sudah benar-benar tau bagaimana nantinya mereka harus membreakdown target secara benar.

Diberikan juga paradigma-paradigma baru disini, misalnya bagaimana memangdang SOP. SOP tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang membatasi gerak namun sebagai sebuah jalan tol yang disediakan yang di kiri kanannya sudah jelas rambu-rambunya sehingga setiap orang tinggal melaju sekencang-kencangnya. Semua SOP tentang penjualan sudah diberikan pada hari ini, tinggal pendalamannya nanti saat OJT.

Kelas ditutup dengan session read and analyze report. Materi ini adalah materi baru di SDP, tujuan pemberian materi ini adalah agar saat mereka menjadi supervisor dan banyak menerima report (dari anak buah, system, HO) mereka dapat membacanya, menganalisa, dan menindaklanjutinya. Yang paling ditekankan dari materi ini adalah :"jangan lagi membahasakan angka" dalam membuat report, tapi tiap report harus bisa menjelaskan "mengapa" sesuatu itu terjadi.
Kemampuan membaca dan mengalisis report ini akan semakin dilengkapi dengan teknik mengolah data dengan pivot table yang akan diberikan pada session hari kamis bersama MIS.

Harapan dari dua presenter pada hari ini yang disampaikan kepada peserta dikelas adalah bahwa peserta SDP kali ini nantinya dapat menjadi supervisor yang reformis.


Diantara sekian banyak kegiatan yang ada, aku hanya ingin 'mencuri' sedikit perhatian mereka tentang program satu ini dengan cerita sederhana dari kelas SDP. Walaupun ini jadinya membuat aku tiap hari harus berada di kelas. Tapi aku senang resume ini banyak dapat tanggapan bahkan dari HR Director. [ Pak Pras, Bu Ulani, if you read this, terima kasih untuk semua ilmunya]

Banyak hal menarik juga yang aku temui dalam program ini. Misalnya tentang satu peserta program ini. Dia peserta dari internal, dari cabang kami di Palembang tapi dia asli dari Manado. Posisi dia sebelum joint dengan program ini adalah Salesman Representative.
Image hosted by Photobucket.com

Namanya Arny Posumah, umurnya 25 tahun, lulusan SMK Sekretaris Manado. Yang pertama membuat aku tertarik adalah waktu aku melihat posisi saat dia bergabung dengan perusahaanku. Mei 2000 dia bergabung sebagai Office Boy cabang Manado, 1 tahun kemudian menjadi Salesman, lalu promosi lagi menjadi Product Specialist, kemudian Sales Representative.

Dikelas aku melihat anak ini cerdas dan pembawaannya tenang sekali. Dia peserta terbaik di kelas. Tiba-tiba aku ingat dengan office boy di kantorku sekarang, rasanya 5-8 tahun yang akan datang pun aku tidak kebayang dia seperti Arny. Aku jadi ingin ngobrol banyak sama anak ini, pasti banyak hal yang ’inspiring’ dari cerita dia tapi mungkin setelah program ini selesai deh ngobrolnya :)

Aku jadi penasaran 10 - 15 tahun ke depan dia akan diposisi apa ya? Managing Director?? Why not? Dan dikantorku itu sudah ada contohnya. Managing Director ku sekarang - Pak Erwin- merintis karirnya dari posisi Petugas Gudang.

Image hosted by Photobucket.com
Erwin Tenggono - 37 Tahun

I wish Arny could be like Erwin one day.